Kamis, 29 Agustus 2013

MERDEKAKAN INDONESIA DARI SAMPAH

Indonesia sudah sangat akrab dengan globalisasi dan era modern. Teknologi canggih mulai banyak digunakan seluruh lapisan masyarakat . Taraf kemajuan ekonomi yang meningkat selaras dengan kemiskinan yang menurun ingga 14% . Perbaikan kualitas pendidikan juga memperlihatkan hasil yang signifikan perkembangannya dibanding tahun lalu. Tentulah pencapaian ini merupakan suatu kebangaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Namun pada ulang tahunnya yang ke-68 tahun, nyatanya Indonesia masih menyisakan permasalahan yang cukup fundamental. Masalah hasil limbah manusia atau sampah tentu saja hal yang tidak asing lagi. Meski sepele, tetapi hal ini bia merusak citra sebuah negara di mata dunia.
Sungai ciliwung. Sungai inti DKI Jakarta ini memiliki banyak anak sungai yang mengalir hampir ke seluruh kota. Sungai yang bersih saat itu dan bisa di bilang menjadi tempat mata pencaharian warga sekitar. Sayangnya, sungai seperti itu bukan lagi predikat bagi ciliwung. Sampah menumpuk di beberapa sisinya dan nyaris menggunung. Airnya sangat keruh kecoklatan, sama sekali tak enak dipandang. Banyak orang yang membuang hasil limbahnya ke sungai itu.
Seharusnya , perilaku seperti itiu sudah coba di hentikan pemerintah . berbagai sosialisasi dilakukan mengenai pentingnya kebersihan sungai. Tapi mereka bergeming dengan tetap tinggal di bantaran sungai. Kurang pedulinya masyarakat pada sampah, terlalu malas mengelolanya sendiri dan tidak adanya kesadaran dari dalam diri sendiri bisa di pastikan salah satu faktor utama gagalnya penanganan sampah. Pemerintah juga malah ikut merecoki dengan indikasi korupsi pada pengarahan sungai ciliwung. Seperti yang pernah diungkap kan gubernur DKI Jakarta , Joko Widodo secara tidak langsung menjadi korupsi itu.
Jika masyarakat termasuk pemerintah mau benar-benar serius mengatasi masalah ini, sebenarnya cukup mudah. Mulailah untuk menghargai para pasukan kuning dan bantu ereka untuk memisahkan sampah sesuai jenisnya, dengan begitu penanganan atau pengelolaan lebih lanjut, prosesnya akan lebih mudah. Tentu saja mendaur ulang sampah adalah secara efektif lainnya, tapi coba buatlah sebuah kreasi yang menghasilkan dan bisa dijual. Daur ulang tanpa penangan yang tepat justru akan lebih menyulitkan. Pemerintah dapat memfasilitasi dengan adanya mentor-mentor khususm fasilitas dan petugas yang memadai. Juga sosialisasi yang lebih efektif ke masyarakat. Bahkan jika perlu dan memungkinkan, perlu dibentuk divii khusus semacam kementrian untuk mengatasi sampah.
Sekitar 6,4 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahunnya dari seluruh negara di dunia termasuk indonesia dan 80% sampah plastiknya menyebabkan 1 juta binatang laut mati karenanya . Sebelum terlambat , mari kita wujudkan 68 tahun Indonesia yang bersih dari sampah dan sadar akan kebersihan dan kesehatan. Karena sampah bikan sesuatu yang harus kita takuti dan hindari , tapi sesuatu yang harus kita hadapi dan tangani sesegera mungkin.


0 komentar:

Posting Komentar

Share

TwitterDeliciousFacebookDiggStumbleuponFavorites