Minggu, 27 Mei 2012

Kisah si Tempayan

gbr. tempayan
Seorang ibu di Cina yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan yang digunakan untuk mencari air, yang di pikul di pundak dengan menggunaakan sebatang bambu. Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela dan selalu memuat air hinggapenuh.
Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai , air di tem
payan yang retak tinggal separuh. Selama 2 tahun hal ini berlangsung setiap hari,dimana ibu itu membawa pulang air hanya satu setengah tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya dan sedih sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya.
Setelah 2 tahun yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai ,
"Aku malu,sebab air bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu"
Ibu itu tersenyum,
"Tidaklah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui namun tidak ada di jalur yang satunya? aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu dan setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu. Delama 2 tahun aku bisa memetik bunga-bunga cantik untuk menghias meja. Kalau kau tidak seperti itu , maka rumah ini tidak seasri seperti ini sebab tidak ada bunga".
Kita semua mempunyai kekurangan masing-masing, Namun keretakan dan kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita menyenangkan dan memuaskan. Kita harus menerima setiap orang apa adanya dan mencari yang terbaik dalam diri mereka. Rekan- Rekan , semoga hari kalian menyenangkan.
Jangan lupa mencium wanginya bunga-bunga di jalur kalian dan hargai kekurangan kita. Luangkanlah waktu untuk mengirimkan pesan ini kepada semua orang yang anda kenal, Agar kita selalu bersyukur didalam ketidak sempurnaan dalam diri kita. bersyukurlah selalu !!!
Source by : Grup BBM ( Al ilmu 177)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

TwitterDeliciousFacebookDiggStumbleuponFavorites