Minggu, 08 September 2013

Ketika Musiba Menerpa

SABAR
Mengarungi kehidupan pasti seseorang akan mengalami pasang surut. Kadang seseorang mendapatkan nikmat dan kadang pula mendapatkan musibah atau cobaan. Semuanya datang silih berganti. Kewajiban kita adalah
bersabar ketika mendapati musibah dan bersyukur ketika mendapatkan nikmat Allah SWT. Berikut adalah beberapa kiat yang bisa memudahkan seseorang dalam menghadapi stiap ujian dan cobaan.

·         Pertama : Mengimani takdir ilahi

Setiap menghadapi cobaan hendaklah seseorang tahu bahwa setiap yang Allah takdirkan sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi pastilah terjadi. Nabi SAW bersabda, “Allah SWT telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. “ ( HR. Muslim )

·         Kedua : Yakinlah, ada hikmah di balik cobaan

Kadang seseorang akan putus asa lalu mengambil cara samping (Bunuh diri, ke dukun, dsb) dalam menghadapi cobaan. Hal tersebut tindakan yang sangat merugikan sebab bisa menjerumus dalam perbuatan dosa. Seseorang harus yakin bahwa setiap cobaan pasti ada hikmahnya dan jangan lah mengira Allah menciptakan manusia hanya untuk main-main. Sebab Allah Ta’ala telah berfirman,

(115) أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
(116) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? Maka Maha Tinggi Allah,Raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116)

·         Ketiga : Ingatlah bahwa musibah yang kita hadapi belum seberapa

Ingatlah bahwa Nabi kita SAW sering mendapatkan cobaan sampai dicaci, dicemooh dan disiksa oleh orang-orang musyrik dengan berbagai cara. Kalau kita mengingat musibah yang menimpa beliau, maka tentu kita akan merasa ringan menghadapi musibah kita sendiri karena musibah kita dibanding beliau tidaklah seberapa. Rasulullah SAW bersabda, “ Musibah yang menimpaku sungguh akan menghibur kaum muslimin.” ( Shahih Al jami’)
Dalam lafadz yang laun disebutkan, “Siapa saja yang terasa berat ketika menghadapi musiba, maka ingatlah musibah yang menimpaku. Ia tentu akan merasa ringan menghadapi musibah tersebut.” ( Bahjah Al-Majalis wa Ans Al-Majalis, Ibnu ‘Abdil Barr)

·         Keempat : Ketauhilah bahwa semakin kuat iman memang akan semakin diuji

Dari Mush’ab bin Sa’id seorang tabi’in dari ayahnya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab,” Para Nabi , kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya . Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya . Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” ( Sunan tirmidzi )

·         Kelima : Yakinlah , dibalik kesulitan ada kemudahan

Dalam surat Alam Nasyroh ( AL-Insyirah ) , Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“ Karena sesungguhya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( Qs. Al-Insyirah : 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( Qs. Al-Insyirah : 6). Qotadah mengatakan, “ Diceritakan pada kami bahwa Rasulullah SAW pernah memmberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas , lalu beliau mengatakan,
“ Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan .” ( Tafsir Ath Thobari )

·         Keenam : Hadapilah cobaan dengan bersabar

Ali Bin Abi Tholib radiyallahu’anhu mengatakan,
“Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia . Oleh karenanya, tidak beriman( dengan iman yang sempurna) , jika seseorang tidak memiliki ke sabaran.” ( Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu ‘Abdil Barr)
Yang dimaksud dengan bersabar adalah menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah serta menahan anggota badan dari perilaku emosional seperti menampar dan merobek baju ( ‘Uddatush Shobirin wa Zakhirotusy Syakirin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah)

·         Ketujuh : Bersabarlah di awal musibah

Rasululah SAW bersabda, “ Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah.” (HR. Bukhari)
Itulah sabar yang sebenarnya. Sabar yang sebenarnya bukanlah ketika telah mengeluh lebih dahulu di awal musibah.

·         Kedelapan : Yakinlah bahwa pahala sabar begitu besar

Ingatlah janji Allah

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ  وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah :  Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu. orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kenaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas.Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan tanpa batas.” (Qs. Az Zumar:10)

·         Kesembilan : Ucapkanlah “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un ...”

Ummu Salamah (salah satu istri Nabi SAW) berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja dari hamba yang tertmpa suatu musibah lalu ia mengucapkan :  Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibati wa akhlif khoiron minhaa (Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibahyang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik) , Maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah ( suamiku ) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana ya Rasulullah SAW perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih bik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah SAW.” (HR. Muslim)

·         Kesepuluh : Instrospeksi diri

Musibah dan cobaan bisa jadi disebabkan dosa-dosa yang pernah kita perbuat baik itu syirik,bid’ah,kufur,nifaq,dosa besar (kabair ) dan maksiat lainnya. Allah ta’ala berfirman,
قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُبِينٍ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan perbutan tanganmu sendiri.” (Qs. Asy Syura:30). Maksudnya adalah karena sebab dosa-dosa yang dulu pernah diperbuat . Dalam Tafsir Ibnu Katsir bahwa Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Akan disegerakan siksaan bagi orang-orang beriman di dunia disebabkan dosa-dosa yang mereka perbuat,dan dengan itu mereka tidak disiksa (atau diperingan siksanya) di akhirat.”

Kita tahu bahwa cobaan selalu saja datang silir berganti. Apabila satu sudah lewat , kemudian lewat yang lainnya. Oleh sebab itu, kita harus melakukan 10 kiat diatas tersebut. Agar kita bisa menghadapi semua cobaan dengan mudah dan mendapatkan pahala dari Allah karena kesabaran kita dari cobaan kita hadapi. Semoga bermanfaat!


KEWAJIBAN KITA ADALAH BERSABAR KETIKA MENDAPATI MUSIBAH DAN BERSYUKUR KETIKA MENDAPATKAN NIKMAT ALLAH “

0 komentar:

Posting Komentar

Share

TwitterDeliciousFacebookDiggStumbleuponFavorites