Kamis, 29 Agustus 2013

MERDEKAKAN INDONESIA DARI SAMPAH

Indonesia sudah sangat akrab dengan globalisasi dan era modern. Teknologi canggih mulai banyak digunakan seluruh lapisan masyarakat . Taraf kemajuan ekonomi yang meningkat selaras dengan kemiskinan yang menurun ingga 14% . Perbaikan kualitas pendidikan juga memperlihatkan hasil yang signifikan perkembangannya dibanding tahun lalu. Tentulah pencapaian ini merupakan suatu kebangaan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Senin, 26 Agustus 2013

IDE, PRODUKSI, EKSPOR lalu IMPOR . ANEH KAH?

                Zaman Modern ini mempengaruhi teknologi-teknologi yang ada di bumi ini, seluruh teknologi ini mengikuti bagaimana perkembangan zaman yang kudunya harus serba praktis. Teknologi yang maju banyak didasarkan pada negara maju, padahal di negara berkembang juga mempunyai SDM yang tidak kalah dengan SDM pada negara maju. Tapi mengapa teknologi yang diciptakan oleh negara-negara berkembang hanya dipandang sebelah mata?
Gbr. Menuju Puncak Indonesia
Seperti halnya negara kita, Indonesia.

Minggu, 25 Agustus 2013

Agar Jangan Sampai Dikatakan

Illustrasi
Inilah kisah True Story yang terjadi pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab.
              Suatu hari Umar sedang duduk di bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya para sahabat sedang asyik berdiskusi sesuatu. Di kejauhan datang lah 3 orang pemuda . Dua pemuda memegangi seorang pemuda lusuh yang diapit oleh mereka ketika sudah berhaapan dengan Umar, kedua pemuda yang ternyata kakak beradik itu berkata,“Tegakkanlah keadalan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!” “Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini!”.
               Umar segera bangkit dan berkata, “ Bertakawalah kepada Allah, benrkah engkau membunuh ayah mereka wahai anak muda? “ Pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata,” Benar , Wahai aAmirul Mukminin.” .“ Ceritakanlah kepada kami kejadiannya.” , Tukas Umar. Pemuda lusuh itu memulai ceritanya.
            “ Aku datang dari pedalaman yang jauh, kaumku memercayakan aku untuk suatu urusan muammalah kuikat kuselesaikan di kota on. Sesaimpanya aku, kuikat untaku pada sebuah pohon kurma lalu kutinggalkan dia. Begitu kembali, aku sangat terkejut melihat seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku, rupanya untaku terlepas dan merusak kebun yang menjadi milik laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat marah. Segera kucabut pedangku dan kubunuh ia. Ternyata ia adalah ayah kedua pemuda ini.”
            “Wahai,Akmirul Mukmiin , kau telah mendengar ceritanya,

Share

TwitterDeliciousFacebookDiggStumbleuponFavorites